CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Kamis, 16 Oktober 2008

Internet Bisa Hambat Pemanasan Global
Dec 12, 2007 in detikINET


Amerika Serikat - Akses internet berkecepatan tinggi disinyalir bisa menolong bumi menghadapi pemanasan global yang makin meresahkan belakangan ini. Demikian disimpulkan oleh lembaga American Consumer Institute.
Dalam studi tersebut, gas rumah kaca sebagai biang pemanasan global bisa diminimalisir sekitar 1 miliar ton dalam satu dekade jika akses broadband internet makin tersebar luas. Amerika Serikat misalnya, akan menghemat sampai 11 persen impor minyak per-tahunnya berkat internet. Demikian seperti dikutip detikINET dari CNet, Rabu (12/12/2007).
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Berikut perinciannya:
Bekerja dari rumah via internet meminimalisir pemakaian kendaraan dan menghemat pemakaian ruang kerja. Langkah ini meminimalisir gas rumah kaca sampai 588 juta ton.
E-commerce atau perdagangan via internet menghemat pemakaian gudang pun juga memotong jalur distribusi/pengapalan. Langkah ini bisa meminimalisir gas rumah kaca sampai 206 juta ton.
Rapat-rapat yang berlangsung secara teleconference via internet bisa menghemat pemakaian pesawat terbang. Langkah ini meminimalisir gas rumah kaca sampai 200 juta ton.
Mengunduh (download) musik, film, dan koran via internet menghemat pemakaian kertas serta berbagai hal terkait seperti memotong jalur distribusi. Langkah ini meminimalisir gas rumah kaca sampai 67 juta ton.
Studi serupa yang dilakukan di Australia juga mengemukakan bahwa pemakaian internet bisa meminimalisir emisi karbon negeri itu sampai sejumlah 5 persen di tahun 2015.
Namun penelitian tersebut dianggap masih kurang lengkap. Bagaimana misalnya dengan emisi karbon yang dimuntahkan pabrik dalam produksi peralatan untuk pemakaian internet?( fyk / dwn ) angga.web.id

DI TENGAH KELESUAN EKONOMI GLOBAL
KOLOM: Internasional EDISI : 31

Belum genap seumur jagung kita melangkah di tahun 2008, berbagai masalah ekonomi telah menghadang di depan mata. Seolah-olah akan meruntuhkan secercah harapan akan kondisi perekonomian yang lebih baik.
Boleh dikatakan masalah-masalah itu cukup pelik, dan bila tidak mendapatkan treatment yang tepat, bukan tidak mungkin proyeksi perekonomian tahun 2008 yang telah dibuat akan luluh lantak. Pemerintah dan DPR pun dibuat kalang kabut dengan kondisi sekarang. Sampai-sampai APBN 2008 yang biasanya terdapat perubahan-perubahan setelah 6 bulan berjalan, saat ini hanya dalam jangka waktu 3 bulan di awal tahun 2008 telah muncul APBN-P.
Target pertumbuhan ekonomi Indone-sia direvisi dari kisaran 6,5 persen menjadi 6,4 persen. Ini jelas menunjukkan pesi-misme pemerintah dalam menghadapi kinerja ekonomi ke depan. Apalagi penca-paian inflasi tahun kalender (Januari-Ma-ret) sebesar 2,8 persen jauh dari harapan. Pada bulan Maret 2008 laju inflasi domes-tik tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,95 persen sebagai dampak dari tingginya harga minyak dan peningkatan harga komoditas.
Dengan laju inflasi Januari dan Feb-ruari sebesar 1,77 dan 0,65 persen, maka laju inflasi pada kuartal pertama 2008 mencapai 3,41 persen. Adapun laju inflasi “year on year” mencapai 8,17 persen, dan trennya diprediksi akan terus naik. Na-mun Bank Indonesia justru dengan pede-nya mengatakan inflasi bisa ditekan hing-ga kisaran 6 6,5 persen pada akhir 2008.
Di sisi lain, defisit anggaran mencapai Rp 88,1 triliun atau sekitar 2,1 persen dari GDP. Untuk membiayai defisit itu peme-rintah akan menambah penerbitan surat berharga negara (SUN) sekitar 27 persen dari Rp 91,6 triliun menjadi Rp 116,6 tri-liun. Selain itu utang luar negeri juga akan ditingkatkan sebesar 24,6 persen dari Rp 19,1 triliun menjadi Rp 23,8 triliun.
Harga sejumlah komoditas bahan pangan sepanjang tahun 2008 juga berpotensi naik, khususnya produk yang memiliki peranan sebagai bahan bakar alternatif. Antara lain seperti gandum, kedelai, dan CPO. Di sisi lain, persediaan minyak dan produk pertanian global terus menunjukkan penurunan karena permin-taan yang tinggi sehingga memicu lonja-kan harga.
Ketua Tim Ahli Ekonomi Kamar Da-gang Indonesia (Kadin) Faisal Basri me-nyatakan, pihaknya sudah setahun lalu memperingatkan akan adanya krisis pa-ngan nasional. Namun respon pemerintah diakui sangat lambat. “Kita sudah mem-beri himbauan bahwa harga-harga komo-ditas, terutama pangan, akan naik seiring dengan kenaikan harga minyak dunia. Tapi pemerintah baru risau ketika terjadi kelangkaan tempe,” ujarnya.
Menurutnya, dengan tingkat inflasi yang menembus enam persen, tingkat per-tumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2008 tidak begitu menggembirakan. Ia memprediksi ekonomi hanya tumbuh 6,16,2 persen saja. Sementara ekonom Citibank Anton Gunawan mengatakan inflasi di Indonesia jauh melebihi negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia yang berkisar 2,12,5 persen. “Ini berpenga-ruh terhadap sensitifitas perubahan asumsi APBN,” ujarnya.
Potensi Social TensionAnton menambahkan, pola pemaha-man inflasi oleh Bank Indonesia seperti roller coaster. “Ada masalah koordinasi institusi. Seharusnya yang terjadi bukan sekadar reaksi dari kondisi yang terjadi sekarang,” urainya. Menurutnya, pada 2008 inflasi akan mendekati 7 persen.
Dampak dari kondisi tersebut penda-patan riil masyarakat kelas bawah akan semakin terkikis. Terjadi penurunan upah nominal buruh tani di Jawa pada 2007 lalu. Juga terjadi penurunan upah nominal di industri padat karya, yaitu rokok, pa-kaian jadi, ubin dan batu bata. Sebaliknya, terjadi peningkatan di sektor jasa yang sangat signifikan.
“Kondisi ini meningkatkan gap dari koefisien gini,” sela Faisal Basri. Apabila tak segera diatasi, hal tersebut dikuatirkan berpotensi meningkatkan social tension yang akan berdampak pada penurunan kinerja ekonomi yang sudah membaik. Intinya, menurut Faisal, pertumbuhan ekonomi kita rendah secara kualitas dan cenderung sektoral.
Namun, sebagian analis menilai kondi-si ini akan sedikit tertahan resesi ekonomi yang melanda Amerika Serikat (AS). Permintaan AS akan berkurang, sehingga ekspor dari negara-negara produsen ke AS diperkirakan akan berkurang pula. Ancaman resesi ekonomi pada negara adikuasa tersebut memang menyita perhatian dunia. Maklumlah, meski tidak sekuat dulu hingga saat ini AS masih menyumbang sekitar 30 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dunia. Sehingga bisa dikatakan “batuk”-nya AS, bisa membuat dunia “sesak napas”.
The Fed sebagai pemegang otoritas moneter negeri Paman Sam mencoba memberikan resep dengan secara agresif menurunkan Fed Funds Rate yang merupakan suku bunga acuan untuk pasar uang antarbank di AS. Jika di akhir tahun Fed Funds Rate berada pada level 4,25 persen, di bulan Januari turun sebanyak dua kali di level 3,5 persen dan 3 persen, dan pada awal Maret lalu Fed Funds Rate kembali merosot hingga ke level 2,25 persen.
Steve H. Hanke, profesor ekonomi terapan dari Universitas John Hopkins AS, dalam kuliah umum di Universitas Pelita Harapan (UPH) Karawaci belum lama ini mengungkapkan penurunan suku bunga The Fed berimplikasi pada melemahnya nilai dollar AS terhadap Euro. Ke depannya, naik turunnya nilai dollar AS diperkirakan akan sangat tergantung pada seberapa jauh kebijakan penurunan Fed Funds Rate yang akan diambil oleh The Fed dan seberapa besar respon bank sentral utama dunia lainnya dalam merespon kebijakan The Fed.
Perbedaan interest differential rate (selisih suku bunga) antara AS (Fed Funds Rate) dan suku bunga acuan negara lain akan menjadi faktor penentu bagi nilai dollar AS ke depan. Gap (interest differential rate) antara Fed Funds Rate dengan BI rate sendiri sampai saat ini masih dinilai aman oleh Bank Indonesia. Akibat BI rate yang masih bertahan pada level 8 persen, banyak aliran dana luar negeri yang masuk sehingga nilai rupiah menguat.
Namun, sampai kapan arus dana yang masuk dari luar negeri ke Indonesia akan bertahan? Oleh karenanya, salah satu jalan keluar yang patut diperhatikan oleh pemerintah ialah dengan memperbaiki kerangka kelembagaan ekonomi. “Kita tidak memiliki kerangka institusional yang jelas. Inilah saatnya pemerintah untuk mawas diri dan melakukan perombakan serius ke depan,” seperti kata Faisal Basri. Semoga ancaman resesi ekonomi AS tidak sepenuhnya mendistorsi perekonomian global yang dapat berimbas pada perekonomian nasional. dni



Knowledge Economy dan Produk Budaya
June 29, 2008 at 10:54 am · Filed under Article ·Tagged ,
window.google_render_ad();
Referensi wikipedia menyebutkan bahwa knowledge economy adalah sebuah istilah yang terkait pada ekonomi yang bertumpu pada produksi dan manajemen yang masih dalam kerangka ekonomi yang berbasis pengetahuan.
“The knowledge economy is a vague term that refers either to an economy of knowledge focused on the production and management of knowledge in the frame of economic constraints, or to a knowledge-based economy.”
Knowledge economy sendiri tidak dapat dipisahkan dari knowledge sebagai suatu produk dan ekonomi sebagai pendukungnya, karena keduanya saling berhubungan. Dewasa ini banyak peneliti mendeskripsikan bahwa ekonomi global sedang mengarah pada knowledge economy sebagai perluasan dari information society. Transisi dari ekonomi global ke knowledge economy sendiri membutuhkan aturan dan praktek yang diarahkan pada kesuksesan industri ekonomi pada kebutuhan yang saling terkait satu sama lain serta globalisali ekonomi sumber-sumber yang bernilai ekonomi seperti sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Berdasarkan analisa para ahli knowledge economy, tata aturan harus ditekankan pada industri dalam hal knowledge management dan pada level kebijakan public sebagai knowledge policy atau keterkaitan antara knowledge dengan kebijakan (policy).
” Prambanan, Wisata Budaya “
Sebagai sebuah bangsa yang berbudaya, tentunya Indonesia mempunyai beragam budaya beserta hasil yang berupa produk budaya. Apalagi jumlah suku yang mendiami Indonesia cukup banyak, yakni lebih dari 252 suku bangsa yang menggunakan bahasa yang berbeda sehingga hasil karya budaya yang dihasilkan pun banyak sekali. Produk-produk budaya tersebut bisa berupa bahasa, kesenian tradisional, kerajinan dan lain sebagainya.
Tentu saja apabila hal dikelola dengan baik, hasil produk budaya tersebut tentu akan dapat mendatangkan manfaat yang tidak hanya dirasakan oleh masyarakat suku yang bersangkutan tetapi mlebih luas lagi masyarakat dunia pun dapat menikmatinya. Untuk mengelola itu semua tentunya tidak bisa sembarangan, tetapi harus dengan menggunakan pengetahuan. Inilah peran dari knowledge economy.
” Ondel-ondel Betawi “



Banyak sekali sumber budaya yang dapat membawa dampak bagi perkembangan ekonomi ke arah yang positif. Dengan banyaknya kunjungan wisata baik itu dari turis asing maupun turis domestik maka akan berdampak pada meningkatnya pendapatan masyarakat sekitar dan pertumbuhan ekonomi pun akan sejalan dengan hal tersebut, tentunya hal ini dari sektor pariwisata. Selain dilihat dari segi ekonomi hal lain yang diuntungkan dari sektor ini adalah bertambahnya pengetahuan dari turis yang berkunjung untuk mengenali budaya-budaya yang ada.
Indonesia tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga kaya akan sumber daya alamnya baik berupa aneka hasil tambang ataupun pemandangan alamnya yang indah baik daratan maupun lautan. Sayangnya apabila sumber daya alam tersebut apabila tidak dikelola dengan bijaksana tentunya akan merugikan dengan terjadinya kerusakan alam ataupun bencana lainnya. Knowledge Economy yang disini berperan sebagai sebuah “produk” bila saja diterapkan dengan baik oleh sumber daya manusia Indonesia tentunya akan sangat bermanfaat bagi bangsa ini dan tidak mungkin tidak Indonesia akan sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah lebih maju.
window.google_render_ad();



Debat terakhir capres AS

Obama dan McCain berdebat soal pengurangan pajak
Barack Obama dan John McCain saling serang mengenai rencana ekonomi dan masalah lain dalam debat televisi terakhir sebelum hari pemilihan presiden Amerika.
Dalam serangkaian perang kata-kata, McCain menuduh Obama berbohong dan memiliki hubungan dengan "teroris dalam negeri".
McCain juga menuduh saingannya dari partai Demokrat itu berniat menaikkan pajak.
Obama mencoba menghubungkan McCain dengan Presiden Bush dan mengatakan lawannya itu melakukan kampanye negatif.
Jajak pendapat para pemilih yang dilakukan setelah debat menunjukkan Obama unggul.
Jajak pendapat para penonton debat yang dilakukan stasiun televisi CNN mengatakan Obama menang dengan angka 58% melawan 31%, sementara survey CBS menunjukkan kandidat partai Demokrat menang dengan angka 53% melawan 22%.
Jajak pendapat di kalangan pemilih yang belum menentukan pilihan dari jaringan televisi Amerika Fox juga memperlihatkan Obama lebih unggul dari McCain.
Barack Obama bertemu pemilihRujukan McCain mengenai hubungan Obama dengan Bill Ayers, yang pernah menjadi anggota sebuah kelompok yang melancarkan aksi kekerasan dalam menentang perang Vietnam, masih menjadi inti serangan partai Republik dalam 10 hari terakhir.
Obama menyanggah kritik McCain terhadap Ayers - yang sekarang bekerja sebagai pengajar universitas dan pernah bekerja sama dalam sebuah yayasan - dengan menegaskan bahwa saat Ayers menjadi pegiat radikal dia masih kanak-kanak.
"Ayers tidak pernah terlibat dalam kampanye saya," ujar Obama.
McCain, seorang senator dari negara bagian Arizona, juga menuduh Obama megeluarkan dana besar untuk membuat iklan yang bersifat menyerang.
Dan sebagai reaksi senator dari negara bagian Illinois mengatakan 100% iklam politik McCain bersifat negatif dan saat ini para pemilih lebih tertarik dengan rencana kandidat presiden memperbaiki perekonomian.
'Menyebar kekayaan'
Debat selama 90 menit di Universitas Hofstra, Long Island New York ini menampilkan lebih banyak konfrontasi langsung antara kedua kandidat dibanding dua debat sebelumnya.
Kedua kandidat berusaha menjelaskan cara mewujudkan rencana paket ekonomi dan juga pengeluaran agar sesuai dengan peningkatan defisit anggaran Amerika Serikat.
McCain mengatakan akan bisa menyeimbangkan anggaran federal dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan meminta para pemilih membanding catatan kinerja kedua kandidat.
Dia mengambil contoh "Joe tukang ledeng" dari Ohio yang mengemukakan kekhawatiran dampak rencana pajak Obama terhadap perusahaannya setelah bertemu dengan partai Demokrat akhir minggu ini.
Obama membantah tuduhan McCain bahwa dia berencana menaikkan pajak untuk golong berpendapatan tinggi guna "menyebarkan kekayaan dengan merata" dan mengatakan "tidak ada yang suka dengan pajak" tetapi investasi di bidang ekonomi sangat penting.
McCain berusaha melawan usaha Obama menghubungkannya dengan kebijakan pemerintahan Bush.
"Senator Obama, saya bukan Presiden Bush. Jika anda ingin bersaing dengan Presiden Bush. Anda seharusnya mencalonkan diri sebagai presiden empat tahun lalu," ujarnya.
Obama membalas: "Jika saya kadang-kadang salah memandang kebijakan anda dengan kebijakan Bush, adalah karena dalam masalah ekonomi yang sangat penting bagi warga Amerika, masalah kebijakan pajak, dan energi serta prioritas spengeluaran, anda merupakan pendukung kuat Presiden Bush.
Kedua kandidat ini juga saling menyerang dalam masalah kebijakan energi.
Sementara Obama menyatakan dukungan terhadap sumber-sumber alternatif energi dan perlunya Amerika membuat kendaraan yang sangat efisien dengan bahan bakar, McCain mendukung penggalian sumber minyak lepas pantai dan tenaga nuklir.
Dalam masalah sosial yang sangat penting, McCain mengatakan lawannya menjauhkan diri dengan "aspek ekstrim gerakan pro aborsi di Amerika", dengan menyebut dukungan Obama di senat negara bagian Illinois yang menentang aborsi saat usia kehamilan sudah lanjut.
Ekonomi menjadi inti debat terakhirObama membela langkahnya itu dengan mengatakan Undang-Undang yang ditentangnya akan berlawanan dengan Roe v Wade, keputusan penting mahkamah agung yang memberi hak kepada kaum wanita untuk melakukan aborsi.
Perdebatan ini dilakukan saat jajak pendapat menunjukkan Obama unggul dengan angka 53% melawan 39%.
Jajak pendapat yang dibuat oleh harian New York Times dan CBS News, memperlihatkan langkah McCain untuk melakukan kampanye negatif malah merugikan.
Mayoritas pemilih yang pandangannya terhadap kandidat presiden partai Republik ini berubah negatif menyebut serangan terhadap Obama sebagai faktor.
Tugas berat
Situasi ekonomi kini menjadi masalah yang paling penting bagi para pemilih.
Sementara itu, besaran tantangan ekonomi yang dihadapi presiden mendatang bisa dilihat dari berita bahwa defisit anggaran pemerintah Amerika pada tahun fiskan yang berakhir tanggal 1 Oktober mencapai rekor tertinggi, 455 miliar dolar - dan itu belum ditambah dana 700 milliar dolar untuk paket bantuan ekonomi yang baru disetujui.
Sebelum debat para kandidate menjelaskan rancangan langkah di bidang ekonomi.
McCain mengusulkan potongan pajak tambahan bernilai 52 miliar dolar untuk membantu pensiunan yang tabungannya terkena dampak krisis kredit, sementara Obama berniat mengalokasi dana darurat tambahan sebesar 60 miliar dolar untuk dialokasi bagi negara bagian, pengangguran dan perusahaan untuk bisa menciptakan lapangan kerja.
Sementara itu, Komite nasional partai Republik menyatakan telah menghentikan iklan di negara bagian Maine dan



October 14, 2008
Obama maps rescue for middle-class U.S.
Democratic presidential nominee Barack Obama called for a business tax credit to create new jobs and a 90-day moratorium on home foreclosures at a political rally in downtown Toledo yesterday — part of what he called a middle-class rescue plan from an economic downturn he said is the worst since the Great Depression. He said some parts of the plan should be implemented immediately, and if not, they'll be a top priority if he is elected.
CONTINUE READING

Sabtu, 20 September 2008

aloow